Menjaga energi dan semangat untuk menjalani hidup ini perlu kita lakukan. Walaupun nyata nyata hidup makin susah. Berkurangnya pendapatan, dan kesempatan mencari penghasilan membuat kita akan merasa mudah tertekan dan stres.
Sebenarnya salah satu alasan kenapa penulis menyampaikan materi seperti ini lagi ya karena penulis merasa tertekan, dan stres. Dan perlu menjaga energi dan semangat untuk menjalani hidup. Banyaknya ramalan bahwa pandemi ini benar benar memukul usaha mikro kecil sepertinya benar dan sudah terasa efeknya. Penulis sendiri menjalankan usaha mikro kecil berupa penyewaan tenda dan perlengkapan jualan, Sebelum pandemi ini terjadi, usaha penulis berjalan dengan lancar. Bukan berarti usaha berjalan tanpa masalah sih, tapi berkembang secara perlahan-lahan.
Dari beberapa referensi yang penulis pelajari, menjaga semangat agar tidak luntur sangat diperlukan agar kita tidak terlempar dari jalur yang sudah kita buat. Agar kita bisa tetap fokus, dalam berusaha mencapai apa yang sudah kita canangkan.
Kurangnya energi dan semangat akan membuat kita jadi labil, mudah berubah, emosional, kelelahan, dan efek negatif lainnya. Seperti yang dirasakan penulis sendiri, akhir akhir ini mulai susah untuk fokus melakukan sesuatu. Pikirannya kemana-mana, pengen melakukan ini dan itu, lalu tersadar tidak punya cukup modal, akhirnya jadi emosi sendiri.
Penulis sadar, keadaan diluar memang sedang kacau karena pandemi Covid-19, tapi bukan berarti kita lalu ikut-ikutan kacau.
Kita harus memegang kendali, dan yakin bahwa badai pasti berlalu. Bukankah sebelumnya semua badai kehidupan dapat kita lalui? Walaupun kapal karam karena badai, kita masih bisa berenang. Kita tidak tenggelam, buktinya kita masih bisa bercerita hingga detik ini. Kalau kita tenggelam, sekarang pasti tidak bisa cerita.
Ada beberapa kebiasaan yang harus penulis perbaiki agar energi dan semangat hidup lebih terjaga. Mungkin kebiasaan ini juga bisa kamu jalankan, kalau kamu berada pada kondisi yang hampir sama dengan penulis.
Tidurlah lebih awal, cukupi kebutuhan tidur tubuhmu
Ternyata kurang tidur itu menguras mental dan energi. Ini sudah umum, dan kamu pun pasti tau, kurang tidur ini bikin masalah.
Selama ini penulis memiliki kebiasan membagi tidur menjadi beberapa waktu. Yang sebenarnya itu salah, namun selama ini penulis lakukan. Penulis tidur larut, lalu bangun pagi. Lalu siangnya tidur lagi, itu jika sempat. Jika tidak sempat, jadilah kurang tidur. Makanya saat keadaan kacau seperti sekarang penulis jadi semakin sering uring-uringan.
Olahraga dan beraktivitas fisik
Pernah sekali waktu penulis secara rutin berolah raga. Badan memang lebih bugar. Tapi kondisi itupun dilakukan saat penulis masih mengurangi tidur. Jadinya tidak konsisten.
Hampir semua orang serta bacaan yang penulis baca mereferensikan untuk berolahraga agar tidak stres dan tertekan. Bergeraklah setidaknya 30 menit dalam sehari.
Selain mengurangi stres, olahraga juga menambahkan stamina kita untuk melakukan sesuatu.
Niatkan sesuatu sejak sehari sebelumnya, dan kerjakan dengan serius
Apa yang mau kamu kerjakan besok? Susun rencananya dari sekarang. Lalu besoknya bekerja keraslah mewujudkannya. Jangan pernah coba coba untuk menundanya, karena sekali menundanya, maka penundaan itu akan menjadi suatu kebiasaan.
Penulis, terkadang menunda pekerjaan yang tidak urgent tapi sebenarnya berpotensi memberikan imbal balik yang besar. Akhirnya penundaan itu membuat penulis terpaksa melakukan pekerjaan tersebut pada larut malam, akhirnya bergadang, dan kurang tidur, dan muncul efek buruk lainnya.
Ingat kembali tujuan jangka panjang yang kita punya
Akhir akhir ini penulis kembali mengingat tujuan 10 tahunan yang penulis punya. Ada dua hal yang terjadi setelah penulis coba mengingat tujuan jangka panjang ini. Yang pertama sedih dan stres, karena semuanya jadi tertunda karena pandemi. Saya juga merasa tidak mendapatkan keadilan padahal sebelumnya sudah merencanakan dengan baik, menjalankan juga dengan baik, ternyata hasilnya ditunda karena pandemi.
Hal kedua adalah penulis mendapatkan lebih banyak inspirasi karena teringat akan tujuan tujuan jangka panjang yang telah dicanangkan.
Membaca, entah itu buku, artikel, berita yang positif
Salah satu referensi menyebutkan bahwa membaca tidak hanya akan memberimu ide dan informasi tetapi juga akan merubah pola pikir alam bawah sadar yang kita punya. Bahan bacaan yang paling baik juga bukanlah buku yang berisikan fakta fakta, namun yang berisikan sesuatu yang dapat merubah cara berpikir kita.
Selaraskan kehidupan kita
Yang terakhir ini adalah salah satu wejangan yang penulis dapat dan penulis merasa ini sangat tepat namun juga paling berat. Menyelaraskan hidup.
Contoh nyata pada penulis, adalah saat lingkungan tempat penulis bekerja yang kurang selaras dengan latar belakang pendidikan penulis. Selain itu, lingkaran pertemanan penulis tidak selaras dengan target jangka panjang yang penulis buat.
Mungkin bagi teman teman juga ada yang mengalami. Semisal dirinya ingin membuka usaha namun keluarga malah pengen kamu kerja diperusahaan. Atau contoh ketidakselarasan lainnya.
Ketidakselarasan ini ternyata membingungkan dan ujung-ujungnya menguras energi.
Penulis bilang ketidakselarasan ini merupakan kondisi yang berat. Karena untuk menselaraskannya ada dua jalan yang sama sama tidak enak. Jalan paling mudah adalah meninggalkan apa yang menghambat langkah kita, yang konsekuensinya adalah perpisahan. Jalan panjangnya adalah berusaha agar perbedaan perbedaan yang ada bisa saling memahami dan menerima, tidak ada perpisahan namun memakan waktu lama.
Akhir kata
Jadi seperti itulah kondisinya. Kita harus menjaga energi dan semangat kita. Jalani hidup yang sedang diterpa badai corona.