UMKM menyelamatkan perekonomian saat krisis? Sebenarnya seperti apa maksudnya? Selama ini selalu digembar-gemborkan bahwa sektor UMKM menjadi penyelamat perekonomian Indonesia tahun 1998 saat krisis ekonomi mendera. Juga disebutkan bahwa UMKM kembali menjadi penyelamat saat krisis ekonomi tahun 2008.
UMKM Penyelamat?
Mereka yang paham dan belajar ekonomi bilang, UMKM sanggup menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar walaupun krisis terjadi. Selain itu UMKM juga tetap mampu menggenjot perekonomian dengan tetap berproduksi ditengah berbagai keterbasan karena krisis.
Pandangan ini benar. Tetapi tidak sepenuhnya benar menurut saya. Ini sekedar opini saja, dari saya dengan melihat kehidupan sehari hari saat krisis hari ini. Pandemi Corona virus ini menimbulkan krisis baru. Sekali lagi, ini sekedar opini, dari saya yang bukan ahli ekonomi.
Saat PHK dimana-mana
Saat terjadi banyak pemutusan hubungan kerja, maka tingkat pengangguran akan meningkat. Pemutusan hubungan kerja ini tidak hanya terjadi pada perusahaan besar namun juga pada usaha kecil-kecilan maupun skala menengah (UMKM).
Akibat dari tingginya jumlah pengangguran ini cukup banyak, tapi yang benar benar dirasakan oleh masyarakat adalah menurunnya pendapatan masyarakat. Selain itu juga biaya akibat banyaknya keresahan sosial akan meningkat dengan tingginya pengangguran.
Gambarannya seperti ini, sebuah keluarga, ada bapak dan ibu. Keduanya produktif, si bapak bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta dan ibu bekerja secara mandiri dengan berjualan. Keduanya menyumbangkan pemasukan untuk penghidupan keluarga. Saat krisis terjadi, bapak di PHK. Akhirnya pemasukan keluarga hanya ditopang oleh ibu.
Kemana dan ngapain si bapak setelah di PHK?
Ada dua pilihan untuk bapak, yang pertama adalah kembali mencari pekerjaan ditengah kondisi menurunnya jumlah lapangan kerja tersedia. Yang kedua adalah menjadi pekerja mandiri ikut berjualan seperti yang dilakukan ibu. Bisa membantu ibu, bisa juga berjualan barang dan jasa lainnya.
Pada dua pilihan ini, adalah sebuah usaha dan niatan untuk menyelamatkan perekonomian.
Ada pilihan ketiga, yaitu menjadi penyebab masalah sosial. PHK tentu menimbulkan ketidakpuasan, perasaan didzolimi, dicurangi, dan keadaan negatif lainnya. Ini yang nantinya akan berujung pada berbagai permasalahan sosial.
Tidak terselamatkannya ekonomi keluarga terjadi saat keluarga menurun kesehatan ekonominya. Dari yang ekonominya sehat bahkan kuat, menjadi rentan dan lemah (miskin).
UMKM Menyelamatkan perekonomian
Kondisi ekonomi keluarga tadi akan terselamatkan jika satu atau bahkan kedua pilihan tadi diambil oleh bapak.
Jika pilihan kedua yang si bapak pilih, maka itulah yang akan mewujud usaha mikro menyelamatkan perekonomian.
Akibat pengangguran, secara positif munculah pelaku-pelaku usaha baru. Setelah nganggur, terbitlah pelaku usaha. Tentu pelaku usaha baru ini tidak akan tercatat dan terdata secara langsung oleh pemerintah. Alias pelaku usaha informal.
Walaupun pemerintah selalu menggadang-gadang UMKM berdasarkan kepemilikan izin usaha dan sebagainya itu.
UMKM dikatakan menyerap tenaga kerja yang terjadi juga sebenarnya tidak melulu dari seorang karyawan/pegawai lalu menjadi pengangguran lalu menjadi karyawan UMKM. Tetapi dari seorang pegawai lalu menganggur lalu kembali menjadi produktif secara mandiri.
Yang positif dan berharga dari kondisi ini adalah masih adanya semangat bagi orang orang untuk melanjutkan hidup, secara ekonomi, dengan cara yang baik, dan halal.