Tips Jadi pedagang dadakan karena pandemi Virus Corona? Banyak yang senasib denganmu. Termasuk penulis juga. Hehe, Tips berikut ini bisa kamu simak. Tips berikut ini bisa kamu simak. Tips ini ditulis oleh saya, alias tondy, yang telah mendampingi pedagang dan pelaku usaha kecil sejak tahun 2014. Sedikit pengalaman ini semoga membantu kamu, yang sebelum ini bekerja bukan sebagai pedagang. Bisa aja sebelum ini kamu adalah karyawan/pegawai, lalu sekarang dirumahkan, dan tidak diberi pegangan berupa gaji atau upah dari tempat kamu kerja. Bisa juga sebelum ini kamu adalah ibu rumah tangga, dan sekarang karena keadaan makin susah (banget!), kamu harus bantuin suami cari uang dan penghidupan tambahan buat anak dan orang lain yang harus kamu hidupi.

Penulis sebelum ini juga telah 3 tahun menjalankan usaha persewaan tenda. Tetapi karena kumpul kumpul dan berkerumun dilarang karena nyebarin penyakit, jadi jumlah orang yang mau ngumpul dan berkerumun dibawah tenda yang penulis sewakan jadi berkurang drastis.

Virus corona merubah dunia. Iya. Menambah sengsara? iya juga. Karena corona lalu kena PHK? Iya. Tersiksa karena keadaan ini? Kalau itu kembali pada diri masing masing.

Kesulitan itu pasti dan sudah hadir, untuk sakit dan tersiksa karenanya, adalah pilihan.

Virus yang jadi pandemi saat ini, telah membuat banyak orang kehilangan pencahariannya. Di Jogja saja, sudah ada ribuan orang yang di PHK. Itu baru yang tercatat, yang belum tercatat tentu masih banyak lagi. Akan bertambah lagi dengan pekerja yang dirumahkan lalu dipotong gajinya, atau bahkan tidak digaji.

Tidak ada pemasukan sedangkan pengeluaran jalan terus. Setidaknya buat makan, dan pulsa, dan biaya listrik, dan biaya sekolah anak, dan biaya angsuran kredit, dan apa lagi?

Bingung..?

Akhirnya mereka yang sudah tidak punya jalan keluar mencari masuknya uang ini memilih jalan lain. Ada dua jalan, yang halal maupun yang tidak halal. Bangga bersyukurlah mereka yang memilih jalan halal ditengah segala kesulitan ini. Yang memilih jalan yang tidak halal, tercebur pada tindakan yang merugikan orang lain, karena bingung, dan terkucil, mereka memilih jadi kriminil.

Jalan yang halal, dengan mencari bantuan, kartu prakerja misalnya, sudah berbondong bondong orang mendaftarkan diri mereka untuk mendapatkan bantuan dan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah ini. Jalan lain, berdagang. Berjualan berbagai macam barang.

Tips jadi pedagang dadakan, Tapi belum tentu akan memberi keuntungan secara mendadak. Namanya jadi pedagang, hasil yang diperoleh ada tinggi dan rendahnya. yang jelas semakin lama kita berdagang harusnya hasilnya semakin besar. Nah kalau jadi pedagangnya dadakan?

Tips Pertama

Tips yang pertama saat kita jadi pedagang dadakan, jangan malu. Jangan pernah malu menjajakan barang dagangan. selain dalam hal nawarin dagangan, tidak malu yang tidak kalah penting adalah tidak malu untuk belajar. Iya belajar, Walaupun dadakan juga berdagang itu perlu belajar. Carilah guru atau orang yang mau mengajarimu jualan barang tertentu. Dari belajar kepada orang lain ini kamu dapatkan beberapa manfaat. Setidaknya untuk meminimalisir kerugian, itu yang pertama. Lalu untuk mencari jaringan dan saudara seperdagangan, itu yang kedua. Yang kedua ini sangat penting kalau kamu baru mulai jualan. Kamu mungkin bisa jadi reseller dari orang mengajarimu jualan. Manfaatnya? semakin kecil modal yang perlu kamu keluarkan untuk jualan barang tersebut.

Tips Kedua

Tips yang kedua, masih dalam bahasan belajar dan berguru untuk jualan adalah, Jadilah pembelajar yang cepat mengerti dan memahami pelajaran berjualan itu sendiri. kalau penulis ditanya, gimana caranya belajar cepat dan bisa paham segera? jawabannya adalah praktek langsung.

Kalau jualannya dibuat online, ya langsung praktek gimana jualan di marketplace, gimana cara bikin akun di t0kopedia atau 8ukalapak, trus gimana upload barang kesana, terus gimana promosinya, langsung aja jalanin.

Kalau jualannya offline, ya praktek dengan jadi karyawannya orang yang mau ngajarin kamu. Jadi karyawan gratisan aja, berbahagialah dengan dibayar pakai ilmu yang mereka ajari. Misal yang mau ngajarin kamu itu dia jualan daging ayam potong, pelajarilah dengan jadi karyawannya. Bantu beliau potongin ayam, lihat cara orang tersebut bernegosiasi dengan pembeli, dan sebagainya.

Selain praktek? Belajarlah layaknya murid sekolahan. Melihat, mendengar, mencatat, dan mempelajari lagi catatan yang sudah kamu buat. Menurut sebuah penelitian, melihat sesuatu membuat kita mengingat sebesar 5 persen akan suatu hal. Mendengarkan juga membuat kita mengingat 5 persen dari hal tersebut. Mencatat akan memberikan kontribusi ingatan sebesar 15 persen dari yang kita pelajari. Dan mempelajari catatan yang kita buat lagi akan memberi ingatan hingga 40 persen dari hal yang kita pelajari. Jadi kalau semua itu kita kerjakan, total kita akan mempunyai ingatan akan suatu hal baru 60 hingga 70 persen dari yang kita pelajari.

Yang melengkapinya hingga 100 persen? Praktek itu tadi.

Tips Ketiga

Tips ketiga akan tondy sampaikan pada artikel selanjutnya, ya. Hehehe,