Mohon Maaf Lahir Batin – Kapan Kita Akan (Boleh) Jualan Lagi?

Mohon Maaf Lahir Batin. Empat kata yang diucapkan setahun sekali. Atau bisa diucapkan lebih dari sekali dalam waktu setahun. Tergantung orang (sifat orangnya) dan kondisi yang terjadi saat kata tersebut diucapkan.

Empat potong kata ini biasa kita ucapkan saat hari raya lebaran, hari raya idul fitri. Hari yang dirayakan setelah sebulan penuh penganut agama islam menjalankan ibadah puasa.

Lebaran di Indonesia

Keempat kata ini unik, karena kondisi yang menyebabkan keempat kata ini diucapkan hanya pada hari sakral tersebut. Kondisi bawaan lainnya adalah penyampaian permohonan maaf baik secara lahir dan batin ini hanya terjadi di Indonesia. Iya, bermaaf-maafan saat lebaran tiba adalah tradisi umat islam di Indonesia. Dari berbagai literatur yang penulis baca, tidak ada tuh, negara lain yang memanfaatkan hari raya Idul Fitri untuk bermaaf-maaf-an antara satu orang dengan orang lainnya, antara satu anggota keluarga dengan kerabat-kerabatnya. Mungkin jika teman-teman pembaca menemukan cerita bahwa kegiatan bermaaf-maafan ini juga terjadi di belahan bumi yang lain bisa dibagikan kepada penulis.

Ini adalah satunya kegiatan bermaaf-maafan yang membuat gendut, karena setelah saling bermaaf-maafan akan dilanjutkan budaya lainnya yaitu bersantap opor ayam, sambel goreng ati, ketupat, bahkan rendang daging sapi (menu bervariasi, sesuai dengan ketebalan dompet masing-masing). Tanpa bermaksud merendahkan, anggap saja paragraf ini bercanda. Atau bisa juga dianggap serius, karena Idul Fitri juga berarti hari raya makan-makan.

Setelah makan-makan bersama anggota keluarga dirumah, biasanya dilakukan kegiatan berkunjung ke tempat sanak saudara yang masih berada dalam satu kota. Hal ini biasa dilakukan oleh keluarga penulis. Tujuannya? Bermaaf-maafan lagi. Lalu tujuan lainnya, mencicipi opor ayam, ketupat, sambel goreng, dan rendang versi rumah tangga kerabat yang dikunjungi tadi.

Sebenarnya ada yang lebih penting daripada kegiatan bermaaf-maafan ini. Bagaimana sikap dan perilaku kita setelah kita memohon maaf kepada pihak lain, itu lebih penting. Selain itu kesadaran diri kita saat kita meminta belas kasih dari pihak lain untuk mau memaafkan kita, itu juga penting. Jika maaf diucapkan sebatas kata, bahkan menjadi canda, lebih baik tidak usah diucapkan sekalian. Kata tidak hanya diucapkan tetapi juga harus diresapi. Action speak louder than word.

Sugeng Riyaya – Selamat Hari Raya

Kami sebagai pelaku usaha kecil persewaan tenda di jogja dan sekitarnya juga tentu tidak lepas dari kesalahan dan kekhilafan selama kami melayani para pelanggan. Tutur kata dan perbuatan kami yang tidak mengenakan kepada para pelanggan saat menggunakan jasa kami, kejadian-kejadian yang tidak mengenakan yang para pelanggan rasakan karena perbuatan kami baik yang disengaja maupun tidak. Untuk semua itu, saya tondy, sekaligus mewakili rekan rekan saya yang turut membangun usaha tondy tenda ini mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.

Mohon maaf lahir batin

Semoga lebaran kali ini membawa semangat kebaikan untuk kita semua sehingga kita dapat menjadi lebih baik dan pemaaf bagi sesamanya.

Bagikan :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat