UMKM VS Covid19 – Mempertahankan Usaha saat Krisis Kesehatan

UMKM VS Covid19 – Mempertahankan usaha saat krisis kesehatan. Krisis kesehatan yang disebabkan virus Corona menyebabkan banyak usaha terpaksa mengurangi aktivitas usahanya atau bahkan menutup usahanya. Beberapa usaha bisa sampai beralih seratus persen mengusahakan hal lain yang benar-benar berbeda untuk terus bertahan ditengah krisis ekonomi imbas dari krisis kesehatan ini.

UMKM VS COVID19

Seperti saya sendiri, tondy, orang yang nulis blog, ini beralih berjualan sayur mayur karena persewaan tenda seakan mengalami jalan buntu. Walaupun sebenarnya tidak terlalu buntu, bisa saja kami bersiasat untuk secara penuh menurunkan harga agar tenda kami tetap disewa oleh orang. Seperti ikut-ikutan trend nurunin harga sayur mayur yang terus turun karena warung makan pada tutup, biar sayurnya tetap laku, maka dijual murah. Ya itu salah satu strategi.

Sebelum wabah ini terjadi pada bulan Maret, kami masih terus menyediakan tenda untuk berbagai kegiatan luar ruangan di Jogja dan Sekitarnya. Salah satu event terbesar yang kami tetap berpartisipasi didalamnya adalah Pasar Minggu Pagi UGM yang terakhir diadakan pada tanggal 15 Maret 2020. Kami juga masih menyediakan tenda untuk pelanggan kami di Jogja Bay yang jika pada hari Sabtu dan Minggu akan berjualan didepan gerbang masuk Jogja Bay tersebut.

Dan wabah inipun memasuki daerah Jogja dan sekitarnya. Persewaan barang, baik itu tenda maupun mobil, dan barang lainnya terkena imbasnya. Persewaan tenda benar benar terpaksa berhenti beroperasi dikarenakan kebijakan pemerintah tentang physical distancing yang melarang adanya kerumunan orang orang. Hal ini berarti event keramaian, nikahan, upacara, bahkan kegiatan ibadah dihimbau untuk ditiadakan. Sejak saat itu, persewaan tenda kami benar benar tidak ada pelanggan. Hahaha

Nah sekarang kembali ke topik, bagaimana caranya, saya, atau kita para pelaku usaha mikro kecil dan menengah ini bisa bertahan ditengah wabah ini? UMKM vs Covid19.

Yang pertama adalah, Kita sebagai pelaku usaha harus tetap hidup.

Iya bertahan hidup. Jaga Kesehatan. Jangan sampai kita malah terjangkit virus corona, lalu komplikasi, dan berakhir dalam peti mati. Kematian pemilik usaha hampir bisa dipastikan akan menjadi kematian dari usaha tersebut. Apalagi usahanya hanya sekelas usaha mikro dan kecil. Tetap ikuti protokol pencegahan covid yang sudah diberikan oleh pemerintah.

Yang kedua, adaptasikan usaha anda dengan situasi terkini.

Bagi beberapa usaha sebenarnya mudah untuk beradaptasi. Sementara usaha lainnya akan kesulitan walaupun dipaksa beradaptasi seperti apapun. Salah satu contoh adaptasi, bisa dengan menurunkan harga, bisa dengan memasarkan barang yang semula dilakukan offline dirubah menjadi online. Usaha makanan contohnya, dari yang semula makan ditempat jadi makan dibawa pulang atau bahkan makanan diantarkan kerumah.

Yang ketiga, hitung ulang uang yang ada.

Hitung pengeluaran dan pemasukan usaha dan pribadi. Untuk keuangan usaha, tetap seperti biasa, pengeluaran harus lebih kecil dibandingkan pemasukan. Oleh karena itu, pangkaslah pengeluaran. Penulis sendiri sebenarnya bukan penganut cara pangkas pengeluaran, namun kondisi yang berbeda ini membuat penulis mau tidak mau mengambil langkah ini. Dulu sebelum pandemi, semakin banyak uang yang masuk kedalam maka harus semakin banyak pengeluarannya, tentu pengeluaran produktif. Tapi saat ini berbeda.

Carilah celah agar bisa memangkas pengeluaran. Salah satu caranya adalah restrukturisasi hutang usaha jika usaha kita masih ada hutang diluar.

Ingat-ingatlah saat awal mula membuka usaha, bukankah semua hal kita lakukan sendiri. Segala pekerjaan usaha kita diupayakan tidak menimbulkan pengeluaran tambahan namun memberi pemasukan. Ya itulah yang harus kita lakukan, back to basic.

Setelah itu jalanilah semua dengan ketekunan dan kesabaran hingga keadaan kembali seperti sedia kala. Semoga kita senantiasa diberi kesehatan dan kesabaran dalam menghadapi wabah ini.

Bagikan :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat